Halaman

Minggu, 14 Maret 2010

TUGAS PAPER IBD





Posisi Manusia Di Antara Makhluk Lain

Khresna Purnama
54409116
1IA10


A. Latar Belakang

Seperti yang telah diketahui oleh berbagai sumber bahwa manusia adalah mahluk yang dianggap paling sempurna dan paling tinggi derajatnya dibanding makhluk lain. Manusia diberi akal dan budi agar bisa berpikir dengan manusiawi tidak seperti hewan dan makhluk lainnya.
Banyak manusia tidak menghargai dengan kesempurnaan yang dimilikinya, mereka tidak menggunakan seluruh akal dan budinya untuk penyelesaian suatu masalah. Bahkan banyak juga yang lebih menonjolkan nafsu ketimbang akal dan budinya tidak ubahnya seperti hewan. Tuhan YME telah memberikan kesempurnaan untuk seluruh umat manusia, hendaknya bisa lebih mengedepankan akal budi yang dimilikinya dalam semua aspek kehidupan. Untuk itu saya akan membahas beberapa point berkaitan dengan posisi manusia diantara makhluk lainnya.


B. Tujuan Dan Maksud Penelitian

Setelah diketahui oleh umum, bahwa masih banyak manusia yang tidak paham akan kedudukannya di dunia ini. Maksud dan tujuan paper yang saya buat ini adalah agar manusia lebih memahami kedudukannya dan pola pikir yang seharusnya diterapkan di kehidupan sehari-hari. Manusia harus mempunyai tujuan dan cita-cita yang mulia di dalam hidupnya, walaupun saya tidak membahas dengan dalam keseluruhan aspek tetapi saya bertujuan agar manusia setidaknya tahu akan pentingnya posisi yang dimilikinya.

C. Manfaat Penulisan

Tidak banyak yang saya harapkan, hanya saja saya berharap penulisan yang saya buat ini dapat membuka dan memperjelas bagi yang belum begitu paham dengan kedudukan dan posisi yang dimiliki oleh manusia. Manfaat untuk saya sendiri adalah saya lebih dapat menghargai orang lain dan lebih bersikap santun serta sedikit lebih bijaksana dalam pengambilan keputusan.

D. Isi

1. Posisi Manusia Di Alam Semesta

DIMANA POSISI MANUSIA?
Sebuah buku menyatakan bahwa Tuhan menciptakan manusia sedikit lebih rendah dari malaikat. Ini memberikan kerangka dan urutan yang jelas kepada manusia, yaitu: MANUSIA ADA DI BAWAH ALLAH, DI ATAS ALAM. Peribahasa Tionghoa mengatakan bahwa kita perlu berdiri tegak di bumi dan tangan menopang langit, yang artinya, kita mampu berdiri dengan tegak dengan identitas yang jelas dan penuh keyakinan. Di dalam metodologi untuk mengerti alam semesta, dari jaman ke jaman, sejak jaman Euclid, Herodotus, Plato, sampai kepada Sir Isaac Newton, manusia selalu terjebak di dalam KONSEP SISTEM TERTUTUP, yaitu suatu pandangan yang menganggap bahwa alam semesta sendiri sanggup untuk memberikan penjelasan akan rahasia-rahasia yang terkandung di dalamnya, tanpa memerlukan bantuan dari luar. Sebaliknya, di sepanjang sejarah, selalu menawarkan KONSEP SISTEM TERBUKA,
yaitu alam semesta baru bisa dimengerti secara tuntas ketika manusia kembali kepada "dunia sana", dunia Sang Pencipta. Sistem tertutup telah menjadi cikal-bakal SCIENTICISM dan POSITIVISM, dan berakhir di gang buntu. Sebaliknya, Pengakuan Iman Rasuli dimulai dengan kalimat: Aku percaya kepada Allah, Pencipta langit dan bumi. Kalimat ini menekankan sistem terbuka. Manusia tidak mungkin mengerti segala sesuatu kecuali ada satu jalur terbuka yang membawa manusia kepada dunia yang tidak kelihatan. Dan justru dari sanalah segala kontrol terjadi.


2. Posisi Manusia Di Antara Manusia

a. Antara Anak Dengan Orangtua
Ini adalah posisi dimana seseorang diwajibkan untuk menghormati dan tidak melawan perintah seseorang yaitu orangtua kita sendiri karena kita memiliki akal dan budi yang dapat memahami posisi kita disini. Bagi mereka yang tidak dapat mengormati orangtuanya dapat dikatakan manusia tersebut telah durhaka.

b. Antara Guru Dengan Murid
Posisi ini mirip dengan orangtua kita, akan tetapi ada batasan-batasan yang menjadi perbedaannya. Kita wajib menghormati guru asal sesuai batasan, norma dan tata cara sopan santun.

c. Antara Bawahan Dan Atasan (Pegawai Dengan Bos)
Posisi ini adalah saat dimana kita diwajibkan untuk menghormati seseorang yang dianggap lebih berpengaruh dibanding kita. Entah dia lebih muda atau lebih tua kita patut menghormatinya menghiraukan usia dan pengalaman kerja.


d. Antara Pemerintah Dan Masyarakat
Posisi ini mewajibkan kita sebagai masyarakat untuk mematuhi hukum dan adat yang berlaku. Karena bersifat umum dan luas maka ada sanksi-sanksi tegas untuk pelanggaran yang dilakukan . Masyarakat wajib mengikuti semua aturan yang ada jika tidak ingin berurusan dengan hukum.
Hal ini diatur dengan undang-undang, sedangkan jika di adat diatur oleh kepala suku.


3. Posisi Manusia Di Antara Hewan dan Tumbuhan

Manusia memang punya hak untuk mengakui bahwa derajat dirinya lebih tinggi dibanding hewan dan tumbuhan, akan tetapi ada batasan yang dampak sebenarnya adalah ke manusia itu sendiri. Sebagai contoh ke 1 : Manusia dalam jangka waktu yang panjang selalu memburu ayam tanpa menernakkannya, akibatnya ayam itu akan habis dan tidak ada ayam lagi di dunia. Hal ini berdampak pada keberadaan spesies tsb. Contoh ke 2 : Pohon-pohon di seluruh dunia ditebang tanpa ada penanaman kembali. Maka dampak yang akan mulai terasa adalah mulai datangnya banjir, longsor, dan yang sekarang terjadi adalah pemanasan global. Di dunia ini perlu keseimbangan di setiap aspek kehidupan. Tuhan menciptakan hewan, manusia, dan tumbuhan agar dapat saling melengkapi antar 1 sama lainnya. Jika kita dapat menjaga mereka, maka mereka pun akan menjaga kehidupan kita. Segala sesuatu pasti ada hubungan timbal baliknya.

4. Posisi Manusia Di Antara Makhluk Halus

Tidak banyak yang bisa saya bahas disini, dari sumber yang pernah saya baca mengatakan jika makhluk tsb memang ada. Tergantung diri kita menyikapinya. Mereka ada yang bersifat mengganggu dan ada yang tidak, kenapa demikian ? Hal ini dimungkinkan karena mereka juga mempunyai kehidupan sendiri. Beberapa kejadian kesurupan biasanya dikaitkan dengan hal ini, kemungkinan yang paling besar adalah ketidaknyamanan mereka yang mereka anggap bahwa ada yang mengusik keberadaannya. Definisi dari mereka sulit dijelaskan karena mereka tidak mempunyai tubuh tetapi dapat dirasakan keberadaannya. Posisi mereka ada di bawah manusia, tetapi jika kita mempunyai pikiran yg jahat dan tidak berperikemanusiaan dapat dianggap posisi kita tidak berbeda jauh dengan mereka.


E. Rangkuman

Setelah kita melihat posisi-posisi yang ada janganlah kita masa bodoh acuh tak acuh dengan realita yang ada. Sesuatu yang besar berawal dari yang kecil. Jika di masa muda ini pola pikir kita lebih mementingkan akal dan budi maka ke depannya dapat dipastikan hubungan antarsemua makhluk hidup dapat berjalan dengan baik. Kita harus bangga dengan akal dan budi yang kita miliki. Mereka harus selaras dan berfungsi dengan baik. Semua manusia diciptakan sempurna dan baik. Tidak ada isitilah jahat atau cacad. Itu hanyalah pendefinisan dari orang saja. Untuk itu janganlah tutup mata kita, mulailah untuk memperbaiki pola pikir kita. Dari yang buruk menjadi baik, yang baik harus menjadi lebih baik lagi. Akal budi yang diberikan oleh Tuhan YME adalah anugerah untuk manusia. Untuk itu kita harus dapat mempergunakannya dengan bijak.







Sumber :

-- www.google.com (gambar depan halaman)
--
Pdt. Dr. Stephen Tong (artikel posisi manusia di alam semesta)





Tidak ada komentar:

Posting Komentar